Lukanegara

Hei kalian yang suka rendahin kami Tolong coba dengarkan sekali saja lagu ini
Kami disini berdiri tanpa paksaan
Hari ini esok ataupun sampai kami mati
Beribu makian kami terima
Beda pemikiran jangan jadi ancaman
Berjuta ejekan sudah biasa
Disini kami tetap berdiri
Lukanegara…tak peduli kami dianggap beda
Lukanegara…daripada ribut kita tertawa
Lukanegara…tak peduli kami dianggap beda
Lukanegara…disini kami tetap berdiri

Mereka Yang Berdasi

Bukalah mata hatimu kawan
Korupsi t’lah bangkit kembali
Lahirkan generasi terkini
‘Tuk menjajah negeri sendiriHukum tak seperti di negeri orang
Putusan hakim tak sembarang
Yang salah tak s’lalu dibenarkan
Budayakan jangan hilangkanMereka yang berpakaian rapih
Yang mengandalkan profesi
Mereka yang selalu berdasi
Ternyata yang membodohiKu tau susah mengadili karna ku tau teman sendiri
Ku malu tatap negeri ini karna korupsi t’lah mewabah lagi
T’lah ku dengar jeritan lapar hari ini dan kulihat sendiri
Dan ku pandangi ratapan anak kecil
Bernyanyi, berlari tuk dapati segenggam mimpiMereka yang berpakaian rapih
Yang mengandalkan profesi
Mereka yang selalu berdasi
Ternyata yang membodohiKu tau susah mengadili karna ku tau teman sendiri
Ku malu tatap negeri ini karna korupsi t’lah mewabah lagiKu tau susah mengadili karna ku tau teman sendiri
Ku malu tatap negeri ini karna korupsi t’lah mewabah lagi
T’lah ku dengar jeritan lapar hari ini dan kulihat sendiri
Dan ku pandangi ratapan anak kecil
Bernyanyi, berlari ‘tuk dapati segenggam mimpiMereka yang berpakaian rapih
Yang mengandalkan profesi
Mereka yang selalu berdasi
Ternyata yang membodohi

Jalanan adalah sekolah

bagi kami kreasi bukan tradisi melainkan harta yang tak terbeli
dan bagi kami jalanan adalah sekolah tapi ingat jangan anggap kami sampah

banyak orang bicara semaunya tentang cara hidup kita
tak perduli apa kata mereka
yang penting bisa berkarya dan terus

berkarya tuk hidupkan dunia, dengan seni dan peran budaya
bergerak berontak itu biasa karna keadilan tak ada
jangan lihat kami sebelah mata

mengingat semua hal yang kau katakan
tentang kami dan jalanan
jangan anggap sebagai pelarian karna disini kami tumbuh dan terus

berkarya tuk hidupkan dunia, dengan seni dan peran budaya
bergerak berontak itu biasa karna keadilan tak ada
jangan lihat kami sebelah mata

bagi kami kreasi bukan tradisi melainkan harta yang tak terbeli
dan bagi kami jalanan adalah sekolah tapi ingat jangan anggap kami sampah

Air Susu Di Balas Air Tuba

Cerita ini berawal di saat saya masih kelas 1 SMA waktu saya masih tinggal di jakarta daerah rawamangun dimana saya menemukan apa itu namanya kehidupan di kota jakarta yang penuh dengan kekerasan,setiap hari saya menemukan perkelahian antar anak muda yang satu dengan anak muda yang lainnya

Rumah kami memang terletak di ujung jalan dari sebuah komplek pemerintahan yang berbatasan langsung dengan perkampungan penduduk jadi bukan hal yang aneh kalau malam hari kami selalu mendengar teriakan dari pemuda yang sedang berkelahi,bukan rahasia lagi kalau kawasan tempat tinggal kami rawan kriminal,itulah sedikit cerita tentang tempat tinggal saya di jakarta

Di pagi yang mendung ada seorang anak kecil yang belum lulus SD dengan berpakain kumel datang ke rumah kami untuk bekerja membersihkan taman rumah,anak itu bernama Imron yang kebetulan ibunya bekerja juga di rumah kami sebagai Pembantu Rumah Tangga,jadi sekalian mereka bekerja di rumah kami.

Dari tahun ke tahun mereka tetap di rumah kami untuk bekerja,tak terasa saya sudah mau lulus kuliah sedangkan Imron baru mau lulus SMP,setelahh lulus SMP tidak melanjutkan ke SMA karena keterbatsan biaya dan tingkah laku yang berurusan dengan kriminal.

Setelah lulus SMP Imron tidak lagi bekerja di rumah kami tapi bekerja serabutan dari suatu daerah jakarta ke daerah jakarta lainnya,sampai akhirnya bekerja sebagai satpam di sebuah Bank Di Jakarta Selatan

Di Bank Daerah Jakarta Selatan inilah dia menemukan calon Istrinya,dan akhirnya mereka menikah,tapi setelah menikah tidak membuat Imron Berubah cara hidupnya bahkan lebih parah perbuatan kriminalnya,sampai akhirnya di bantu keluarga saya di bawa ke aceh ini.

Berpuluh tahun di aceh tinggal,tidak merubah cara hidupnya tetap dengan kriminal dan kriminal sampai pada puncaknya pada Tanggal 13 Januari 2022,dia dan keluarganya kabur dari rumah kami dengan meninggalkan banyak masalah.

Apakah dia tidak berfikir siapa yang menyelamatkan nyawanya ketika dalam keadaan terjepit tapi balasannya seperti ini,selain menjual barang barang yang ada di rumah milik ayah mereka juga membawa kabur uang kos kosan yang tidak di setorkan,selain itu istrinya yang bernama INA juga berbohong kalau dirinya mengaku hamil,dari yang saya lihat tidak ada tanda tanda kehamilan,semuanya hanya kebohongan belaka

Mungkin sekarang kalian bisa tertawa,tapi itu tidak akan lama setelah puas tertawa,tetesan air mata akan menemani kehidupan kalian di hari yang akan datang…..Aamin

Sebuah Catatan

Sebuah catatan kecil tentang kehidupan selama berada di banda aceh sejak tahun 2012. Berawal ajakan dari orang tua untuk meneruskan perjuamgam beliau dalam bidang pemdidikan,saat di awal masih terasa biasa saja,tapi waktu berputar begitu cepat tak terasa sudah sembilan tahun berlalu berada disini,segala hal baik dan buruk sudah di alami,kesan yang baik dan kesan yang buruk juga di dapat,memamg banyak pengalaman yang di peroleh disini,mungkin catatan ini akan berlanjut dengan kisah kisah baru di saat yang akan datang……..

Misi Tidak Percaya

Sebuah Lagu

Sebuah lagu dalam proses

Good night my dream

good night your beautiful smile
good night the way u love me
*good night-good night my dreams ..

good night that’s so fascinate
good night the way u watching me
*

reff :
i know this will never happen , because you’re just a night dream for me ..
*but there’s one true real thing , no body’s missing u ..
i’ll take these all damn hurt pain , because i’m no more match on u ..
*

just like me

Terbakar hangus

Ini sisa sisa dari yang terbakar hangus kemarin,Alhamdulillah saya masih diberikan keselamatan oleh Alloh Subhannahu Wa Ta’ala

Misi Tidak Percaya

Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebumnya,karena saya memasak sendiri untuk berbuka puasa dan sahurnya

Tapi yang lebih beda lagi dalam hal menahan nafsu amarah saya di tahun ini sangat susah dan beberapa kali saya tidak bisa menahan emosi

Insha Alloh disisa bulan ramadhan ini saya bisa lebih bersabar…Amin